Sehari itu 24 Jam. Tidak Kurang. Lebih Dikit.

Ya. Benar! Sehari itu 24 jam! Lebih dikit sih. Makanya itu ada tahun kabisat. Jadi lebihnya 24 jam yang dikit itu kalo dikumpulin tiap 4 tahun jadinya 1 hari.

Tapi bukan itu yang pengen saya bahas di sini. Yang ingin saya bahas masalah kita cuma punya 24 jam padahal yang pengen dilakuin ada banyak banget. Itu baru yang pengen dilakuin, ada juga yang sebenarnya ga pengen dilakuin tapi harus dilakuin karena kewajiban.

Sehari cuma 24 jam dan itu pun kita pake 8 jamnya buat tidur! Benar saudara-saudara! Sepertiga dari hidup kita dipake buat tidur! Ya tidur! Karena inilah muncul kegiatan yang disebut begadang, menunda tidur. Begadang ini dilakukan oleh orang-orang yang masih pengen melakukan sesuatu padahal udah waktunya tidur. Mereka menyiasatinya dengan tidak tidur, yang sayang sekali pada akhirnya harus dibayar juga pada pagi harinya, dengan tidur yang kurang berkualitas tentunya.

Gara-gara tidur 8 jam jugalah, muncul apa yang kita sebut meraga sukma ato astral projection. Intinya mereka ingin pas tidur juga mereka melakukan sesuatu, merasakan sesuatu. Jika mimpi tidaklah lagi memuaskan, bagaimana dengan mengendalikannya? Masuk ke mimpi orang lain? Ato jalan-jalan kemimpi orang lain. Bahkan di film Inception dijadikan profesi oleh pemerannya.

Ya inilah kita. Kita, bagaimanapun. butuh istirahat. Yang sangat disesali istirahat kita adalah sepertiga dari waktu yang kita punya. Umur saya 20 tahun. Anggaplah sepertiganya adalah 7 tahun. Ya. Benar. Saya telah tidur sekitar 7 tahun sepanjang hidup saya. Saya ingin begadang, tapi ada kuliah jam 7 pagi dan ga boleh telat. Semoga saya mimpi indah. Tapi jangan yang singkat. Kalo bisa mimpinya berkesan. Tapi jangan yang membuat saya terbangun tengah malam dalam gelap gulita dan menyadari tangan dan kaki saya tidak bisa digerakkan. Ketindisan itu menyeramkan. Apalagi di kamar sendirian.

ditulis dengan terkantuk-kantuk, tapi masih pengen bangun...