29 dan 30 mei kemarin adalah hari diselenggarakannya Ujian Saringan Masuk ITB Terpusat 2010. Sehari sebelumnya saya menemani sepupu saya(berhubung umur kami sebaya, dan panggilan keponakan membuat sy tua seperti om-om, saya memanggilnya sepupu) keliling kota, maupun desa bandung.
Hari itu hari Jum'at dan saya sedang tidur menikmati libur semester, ketika hp saya berdering. "Puang Citra" tertulis di layar hp saya. "Puang" dalam bahasa bugis brarti orang yg dihormati atau yg lebih tua, yg dituakan. Puang Citra inilah sebenarnya sepupu saya, sementara anaknya yang akan mengikuti usm adalah keponakan saya yang saya panggil sepupu.
"Nak, saya ke bandung hari ini" kata Puang Citra.
"Loh, kapan USM-nya?" tanya saya.
Saya pikir USM masih lama, sekitar 3 atau 5 hari lagi.
"Besok! Bisa carikan hotel atau kos tempat nginap?"
Saya cuma menjawab tidak tahu menahu dgn hotel-hotel di dekat sini.
Saya pikir mereka sdh mempersiapkan hotel ketika mereka datang sebelumnya mengurus berkas USM.
Hari ini ada Sholat Jum'at, jadi saya pikir mereka berangkat Shubuh dari depok dan tiba sebelum Sholat Jum'at. Setelah Sholat saya sudah bersiap, mereka pasti meminta bantuan untuk melihat ruangan ujian atau mencari kostan.
Sekitar pukul 3 saya di telpon lagi.
Saya pikir mereka sudah ingin ke ITB, ternyata mereka belum sampai di Bandung.
Sekitar pukul 8 malam, mereka sudah sampai di ITB. Saya menunjukkan ruangan ujiannya. Untunglah ruangannya adalah ruangan saya ujian waktu tahun pertama, Gedung Kuliah Umum Timur, 9232, lantai 4, sehingga saya tau. Lain halnya dengan ruangan yang ditanyakan kepada saya oleh seorang peserta lain, sektor-XX, jurusan geodesi, 36XX. Aduh. Saya tidak tahu menahu dengan yang satu ini.
Kemudian kami berangkat mencari hotel. Saya diberitahukan bahwa di dekat Masjid Salman ada Wisma Dago. Murah dan berkualitas katanya. Tapi kemungkinan penuh. Dan benar, penuh. Kami ke jalan Dago dan mencari hotel di sekitar situ. Kok banyak mobil yang parkir di depan hotel ya? Penuh. Hotel ini, penuh. Hotel itu, penuh. Semua kamar. Tanpa terasa kami sudah di jalan Asia Afrika.
"Wah. Kalo disini pasti kosong, kan sudah bukan daerah ITB!"
Kami pun menanyai satpam hotel papandayan, hotel yg berganti nama menjadi panghegar.
Penuh. Semua Kamar.
Kami ke holiday inn yg gedungnya tinggi. Puncak bangunan hotel ini tidak terlihat, terhalang atap mobil. Hasil yang sama. Penuh. Semua jenis kamar.
Ternyata ini hari Waisak, tanggal merah. Long weekend. USM ITB ditambah Long Weekend sama dengan penduduk bandung bertambah satu juta.
Sepanjang jalan Puang Citra dan ketiga anaknya berdebat kusir sementara saya sebagai penunjuk jalan yang gagal hanya diam pura2 tidak mendengar.
Ini sudah pukul 10. Tinggal sedikit angkot yang bisa dipakai sebagai penunjuk jalan. Dan ini sudah bukan daerah kota. Kami sudah sampai di Tegal Lega, Istana Plaza, dekat tol buah batu, jadi wajarlah saya gagal sebagai penunjuk jalan...
1 comments:
bukan gagal....tapii emng lue yg OON...hihihi.:-p
Post a Comment
Terima Kasih. Komentarnya sangat saya hargai dan saya tunggu-tunggu tiap hari :)